Selasa, 05 Oktober 2010

LP ANEMIA DaLaM KEHAMILAN


ANEMIA DALAM KEHAMILAN

1.      Pengertian
Anemia pada kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar < 10,5 gr% pada trimester II. Nilai batas tersebut  dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi terutama pada trimester II.
2.      Gejala dan Tanda Umum
2.1  Lemah dan mengantuk
2.2  Pusing, pucat, lelah
2.3  Sakit kepala
2.4  Nafsu makan turun dan anoreksia
2.5  Mual dan muntah
2.6  Penurunan kualitas rambut dan kulit
2.7  Sklera tampak pucat
Apabila sel darah putih dan trombosit juga terkena maka gejala-gejala bertambah dengan
2.8  Perdarahan dan mulainya timbul memar
2.9  Infeksi berulang
2.10          Luka kulit dan selaput lendir yang sulit sembuh

3.      Pengaruh Anemia dalam Kehamilan
3.1  abortus
3.2  Partus Prematurus
3.3  Partus Lama
3.4  Perdarahan post partum
3.5  Syok
3.6  Infeksi
3.7  Anemia yang sangat berat dengan hb < 4 gr% dapat menyebabkan dekompensasi kordis

4.      Pengaruh terhadap janin
4.1  IUFD
4.2  Kematian perinatal
4.3  Prematuritas
4.4  Cacat bawaan



5.      Pembagian Anemia dalam Kehamilan
5.1  Anemia defisiensi besi
      Terjadi sekitar 62,3% pada kehamilan. Merupakan anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan. Hal ini disebabkan oleh kurang masuknya unsure besi dan makanan karena gangguan reabsorpsi, gangguan penggunaan, atau karena terlampau banyaknya zat besi keluar misalnya pada perdarahan.
Tanda dan Gejala:
a.       Memiliki rambut yang rapuh dan halus serta kuku tipis rata dan mudah patah
b.      Lidah tampak pucat, licin, dan mengkilat berwarna merah daging, stomatitis angularis, pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri sudut mulut.

Penanganan
Therapy anemia defisiensi besi adalah dengan preparat besi oral atau parentral. Therapy oral ialah dengan pemberian preparat besi yaitu ferro sulfat, ferro glukonat, atau na-ferro bisitrat.
Pemberian preparat parenteral yaitu dengan ferrum dextran sebanyak 1000 mg (20 ml) IV atau 2x10 ml/IM pada gluteus yang dapat meningkatkan hb relatif lebih cepat yaitu 2 gr%.

5.2  Anemia Megaloblastik
Terjadi pada sekitar 29% pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi asam folat, jarang sekali karena defisiensi vitamin B1 dan B12. Hal ini erat hubungannya dengan defisiensi makanan.
Gejala-gejalanya:
a.       Malnutrisi
b.      Glositis berat ( lidah meradang, nyeri )
c.       Diare
d.      Kehilangan nafsu makan

Pengobatan
a.       Asam folat 15-30 perhari
b.      Vitamin B12 3x1 tablet perhari
c.       Sulfat ferosus 3x1 tablet perhari
d.      Pada kasus berat dan pengobatan oral hasilnya lamban dapat diberikan transfusi darah

5.3  Anemia Hipoplastik
      Terjadi pada sekitar 8% kehamilan disebabkan oleh sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan belum diketahui dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepses, sinar rontgen, racun, obat-obatan. Biasanya anemia hipoplastik karena kehamilan setelah masa nifas akan sembuh dengan sendirinya. Dalam kehamilan berikutnya biasanya wanita mengalami anemia hipoplastik lagi.
Penatalaksanaan
Karena obat-obatan penambah darah tidak member hasil, maka satu-satunya cara untuk memperbaiki keadaan penderita adalah transfuse darah yang sering perlu diulang sampai beberapa kali.

5.4  Anemia Hemolitik
Terjadi pada sekitar 0,7% kehamilan, disebabkan oleh penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat daripada pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil. Apabila hamil maka anemia akan menjadi lebih berat. Sebaliknya, mungkin pula kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.
Pengobatan bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obatan penambah darah. Apabila tidak berhasil maka diberikan tranfusi darah.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar